Agak kesal dengan yang namanya twitter. Bukan dengan twitternya, tapi dengan atmosfernya. Mungkin karena terlalu banyak yang meng eksploitasi untuk berbagai macam kepentingan. Mulai dari pencitraan politisi sampai iklan yang akhirnya melahirkan mafia tweet berbayar 
Soal politisi, tinggal klik unfollow saja. Gak pake repot. Nah, soal tweet berbayar ini yang agak bikin ribet dan hadeh… Menyebalkan! Mafia tweet berbayar ini mulai membayar orang-orang yang saya follow untuk mengiklankan produk atau brief apapun yang mereka mau. Unfollow? Itu seperti memutuskan tali pertemanan hanya karena teman ikutan MLM dan menjadi sangat annoying ketika menawarkan produk mereka.
Menjadi tambah repot karena sebenere banyak juga diantara mereka yang orang baik. Asik untuk dijadikan teman atau sekedar diikuti pemikirannya. Jadi ide take it or leave it sepertinya gak bakal berjalan. Se enggaknya buat saya.
Ya udah sih, namanya juga orang cari makan. Kenapa mesti riwil? Eng… Dengan analogi yang sama, pembabat hutan juga bisa digitukan? Bukan soal cari makannya sih, tapi pernah gak terpikir sama mereka bagemana kelangsungan ekosistemnya. Dalam hal ini, ekosistem si twitter itu.
Eh btw tweet atau twit sih?