Arsip Tag: karma

Siapa Menanam (Seringnya Sih) Menuai

Ada seorang tukang soto yang cukup tenar di Jogja raya. Banyak dari sampeyan sampeyan mungkin sudah tidak asing dengan tukang soto ini. Beliau adalah Pak Sholeh.

Pak Sholeh ini sangat tenar sotonya. Bagi yang sudah pernah tinggal di Jogja atau berpelancong ke Jogja, bisa dipastikan tahu dengan soto yang satu ini. Meskipun Pak Sholeh sekarang sudah almarhum, ketenaran sotonya tidak menurun. Masih tetap banyak orang yang kembali jajan di warung Pak Sholeh ini.

Lalu apa hubungannya dengan judul postingan ini?

Begini, ada sedikit cerita dari bapak saya. Pada tahun 1950an, bapak saya bersekolah di SMP Muhammadiyah Purwo, sekolah yang berlokasi ndak jauh dari rumah Pak Sholeh.

Pak Sholeh saat itu masih berjualan di emperan rumahnya. Meskipun rasa dan harum bau sotonya luar biasa, saat itu Pak Sholeh belumlah tenar. Pelanggan utamanya ya masih anak-anak sekolah di sekitaran rumahnya. Menurut bapak saya juga, waktu itu harga soto Pak Sholeh masih setali (25 sen, atau seperempat rupiah).

Menurut bapak saya lagi, Pak Sholeh ini sungguh baik luar biasa orangnya. Terutama pada anak-anak yang masih sekolah, Pak Sholeh selalu tidak keberatan kalau dimintain tambahan kuah dan kol. Sambil tertawa bapak saya bilang, jadi kalau beli makan di tempat Pak Sholeh waktu itu, pada dasarnya porsinya satu setengah. Meskipun tambahannya cuma kol dan kuah 😆

Kebaikan Pak Sholeh ini, tak pelak berbuah manis, anak-anak yang dahulu sering minta tambah tetap kembali lagi untuk jajan ke Pak Sholeh meski sudah lulus dari sekolah itu. Pun bertahun-tahun kemudian ketika anak-anak itu sudah menjadi “orang”, mereka tak melupakan kebaikan Pak Sholeh, dan kembali lagi ke warungnya tiap ada kesempatan.

Ya seniman lah, ya jendral lah, dokter, politisi, saudagar, sampai makelar segala ada macam bapak saya. Mereka menjadi marketing sukarela Soto Pak Sholeh. Orang biasa kek bapak saya, mungkin satu atau dua yang percaya provokasinya dan tertarik untuk jajan kesana. Teman-teman sekolahnya yang lebih jadi “orang” mungkin akan membawa lebih banyak lagi. Dan alhasil, sedikit banyak Soto Pak Sholeh pun jadi tenar luar biasa karena orang-orang yang sudah dibaikinya.

Nah. Nyambung kan sama judulnya sekarang?

Satu pelajaran berharga, baik sama orang asal ikhlas gak pernah ada ruginya. Nah kalau kebaikan kita ndak balik, mungkin memang belum waktunya saja. Atau mungkin kita kurang ikhlas? — yang memang luar biasa susahnya.