Tentang Kehilangan

image

Kita sering melewatkan tentang hal kecil yang kita punya disaat kita terpesona hal lain yang kadang tampak lebih besar. Tentang hal yang terlihat remeh, yang sebenarnya akan terasa sangat aneh setelah kita kehilangannya. Seperti pohon randu dengan daunnya.

Hamid, untuk seorang kawan yang baru saja kehilangan hal besar yang kadang kurang diperhatikannya.

Perkara Rindu

Iya, saya sedang rindu. Rindu akan sesuatu. Sayangnya, kali ini lagi-lagi bukan soal seseorang.

Saya rindu teman-teman. Sederhana saja. Saya rindu ngumpul. Bertemu teman-teman. Ngomongin hal remeh temen nan tidak penting. Bukan ngomongin hal yang serius, tentang pencapaian, pekerjaan, ketidakcocokan, atau tentang kekaguman terhadap seseorang. Yang seringkali, sayapun tidak tahu atau tidak mau tahu siapa dia.

Ah iya. Saya juga rindu bertemu teman. Benar benar bertemu. Bukan kebetulan bertemu meski pakek janjian. Pertemuan macam apa itu ketika semua pegang gadgetnya masing masing ataupun (tetep) ngobrol soal hal onlen onlenan? Mending dirumah saja ngobrol onlen, messengeran, socmedan, atau imel imelan.

Air Lemon

image
infusedwaters.com

Sekitar tiga empat tahunan lalu seorang teman sering pesen air putih dikasih lemon atau jeruk nipis kalau lagi makan di tempat yang bisa dibilang lumayan. Dia juga menganjurkan saya hal yang sama. Kalau di rumah bikin aja katanya lagi. Seger dan gampang.

Oternyata itu namanya infused water. Baru tahu nama kerennya akhir-akhir ini waktu rame orang pada bikin. Ah, ternyata temenku ada yang hipster juga. Raketang kadohan le dadi hipster 😆

Ini Aku, Dan Itu Teman-Temanku

Hae, kamu sudah tahu aku cukup lama kan?

Iya, ini aku, dan itu teman-temanku. Sama ndak jelasnya sama aku. Sebagian, ndak jauh beda kerenya sama aku. Pun sebelas duabelas wagunya sama aku. Kalaupun ada satu dua yang sedikit melek, mungkin mereka khilaf, atau terlalu iseng saja.

Aku dan teman-temanku yang wagu itu, hampir ndak ada yang terkenal, ndak ada yang luar biasa dari mereka terutama kalau sudah ngomongin prestasi yang sering menjadi acuan.

Kamu selalu boleh kok untuk sedikit alergi sama aku dan teman-temanku yang wagu itu. Selalu boleh menjadikan aku dan teman-temanku prioritas terakhir yang baru diingat dan didatangi kalau tak ada pilihan lain lagi.

Hidup itu pilihan bukan? Aku tidak bisa memaksakan aku dan teman-teman waguku untuk selalu kamu tengok atau kamu pedulikan. Apalagi ketika kamu masih punya belasan pilihan.

Hamid, yang sedang menjura kepada teman-teman yang masih mau berada di sampingnya.

Sebenere lagi pengen marah. Marah banget sama seseorang yang attitude nya ampun-ampunan menyebalkan tapi entah kenapa selalu bisa tak maafkan.

Kali ini pengen marah entah  keberapa kalinya. Tapi dengan ajaibnya keadaan kembali tak mengijinkan. Aku mesti berduka dulu, karena kucingku menghilang.
Oh, how lucky you are.

Sepertinya ini lagi ngetren. Penghilangan kata tanggung di depan jawab. Entah kenapa begitu, mungkin karena pada gak mau tanggung-tanggung dalam mengerjakan sesuatu, sehingga si jawab pun dihilangkan ketanggungan nya.

Jadi, jawab saja dulu, urusan tanggung ndak usah dipersoalkan. Begitu?